Kemendikbud Sebut Guru Alami Banyak Tantangan, Apa yang Terbesar?
Guru Alami Banyak Tantangan Sebagai sosok yang berperan penting dalam proses mencerdaskan, membimbing, dan membangun karakter bangsa. Guru di Indonesia nyatanya masih alami banyak tantangan. Tantangan itu terutama dalam hal proses belajar mengajar peserta didik.
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Prof Dr Nunuk Suryani MPd menyebutkan pendidik memiliki banyak tantangan mulai dari pemerataan guru. Peningkatan kesejahteraan guru, hingga jaminan kepastian mereka menjadi PPPK/PNS/ASN.
Namun di antara banyaknya tantangan yang di hadapi guru, tantangan terbesar datang dari proses pembelajaran siswa. “Terutama terkait langkah yang harus di lakukan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik. Bisa menggali potensi dan mewujudkan impian siswa untuk berkembang sesuai potensinya,” ujarnya.
Hal tersebut di sampaikan Prof Nunuk dalam sesi talkshow berjudul “Menjadi Pemimpin Pendidikan yang Berdaya” di acara Pembukaan Temu Pendidik Nusantara XI, Sabtu (24/2/2024) di Pos Bloc Jakarta, Jakarta Pusat.
Meski begitu, setelah implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan partisipasi guru, kepala sekolah serta pengawas tantangan tersebut mulai berkurang. Bahkan impian siswa mulai terwujud.
“Kini mimpi murid-murid kita mulai terwujud seperti pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa, fasilitas/sarana memungkinkan dan guru memiliki kesempatan untuk melakukan hal itu,” jelas Nunuk.
Langkah Atasi Tantangan Guru
Sebagai pembuat kebijakan, Nunuk menjelaskan bila ada program populer Kemendikbudristek yang telah berjalan tiga tahun lamanya, yakni Pendidikan Guru Penggerak.
Program tersebut menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan agen transformasi perubahan. Selain itu, guru juga di berikan bekal untuk menggerakan ekosistem belajar siswa.
Selain itu, Kemendikbudristek juga memfasilitasi guru dengan Pengelolaan Kinerja yang melibatkan peran penting kepala sekolah. Terutama dalam mengarahkan dan membimbing guru untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
“Kalau dulu pengukuran kinerja guru diukur dari setumpuk kertas, sekarang cukup lakukan pembelajaran yang berdiferensiasi, berpusat pada siswa, di bimbing oleh kepala sekolah dan di pastikan guru melaksanakannya dengan benar melalui observasi di kelas,” ungkapnya.
Baca juga: Bullying di Sekolah Internasional
Berbagai kegiatan itu di sebutkan Nunuk sudah di lakukan Kemendikbudristek sebagai seorang pemimpin.
“Jadi kita memastikan gurunya bergerak bersama, melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memastikan siswanya bisa berdaya,” pungkas Nunuk.
Guru Alami Banyak Tantangan dalam Profesinya
Profesi menjadi seorang guru merupakan panggilan yang membutuhkan komitmen, dedikasi, dan kesabaran yang tinggi. Meskipun menjadi salah satu profesi yang penuh penghargaan, menjadi seorang guru juga berarti menghadapi banyak tantangan yang kompleks. Dalam perjalanan karir mereka, guru-guru sering kali dihadapkan pada berbagai situasi yang membutuhkan penyesuaian dan inovasi.
Salah satu tantangan utama yang di hadapi oleh para guru adalah kesenjangan dalam kemampuan siswa. Setiap kelas terdiri dari siswa-siswa dengan latar belakang, minat, dan kemampuan yang beragam. Guru harus mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa. Ini bisa menjadi tantangan yang besar, terutama di kelas-kelas yang memiliki rentang kemampuan yang luas.
Selain itu, perubahan dalam kurikulum dan kebijakan pendidikan juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Guru harus terus menerus memperbaharui pengetahuan mereka dan menyesuaikan metode pengajaran mereka agar sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini membutuhkan waktu, usaha, dan dukungan yang besar dari berbagai pihak.